Apa Itu Ruwatan?
Ruwatan adalah suatu ritual pembersihan atau pensucian diri dari segala bentuk energi negatif yang bersumber dari berbagai keburukan yang diperbuat yang disengaja maupun tidak disengaja, dengan maksut dan tujuan agar kesialan, kemalangan dan sengkolo hilang dari hidupnya. Bisa diartikan juga sebagai pembebasan dari berbagai keburukan dan masalah yang menimpa diri manusia, yang mana keburukan dan masalah tersebut bersumber dari perilaku, ucapan, atau fikiran manusia itu sendiri yang mengarah pada keburukan yang dilakukan secara sengaja atau tidak disengaja.
Pada Zaman dahulu ruwatan biasa dilakukan dengan pagelaran pewayangan yang dilakukan oleh dalang khusus yang mana seseorang yang diruwat tersebut akan ditanggung segala kesialan, kemalangan dan sengkolonya oleh si dalang tersebut. Dalam metode ruwatan sendiri biasanya seseorang yang diruwat akan dimintai potongan kuku dan rambutnya sebagai simbol sukerta/sengkolo yang nantinya akan dilarung atau dibuang kelaut, dengan harapan sukerta/kesialan tersebut hilang dari dirinya.
Namun pada zaman sekarang ruwatan tersebut telah banyak dikemas dalam metode modern yang dilakukan oleh ahli spiritual yang tidak lagi memerlukan biaya yang cukup besar dan tidak memerlukan pagelaran pewayangan lagi, melainkan dengan melalui pembersihan diri dengan energi spiritual kebatinan yang ditujukan kepada seseorang yang diruwat tersebut.
Apa Pentingnya Melakukan Ruwatan?
Manusia hidup tidaklah lepas dari kesalahan dan kekhilafan yang di sengaja maupun tidak disengaja. Dari mulai tutur kata, tingkah laku, prasangka, dan fikiran yang membuat manusia mendapatkan sebuah keburukan, kesialan dan kemalangan. Kesalahan dan kekhilafan tersebut membuat manusia menjadi tidak suci atau kotor yang nantinya berdampak pada pancaran aura yang buruk dan hubungan sosial dengan orang sekitar menjadi kurang baik. Dengan melakukan Ruwatan maka dibersihkanlah segala bentuk pengaruh negatif tersebut melalui ritual khusus, sehingga manusia menjadi suci/bersih kembali dan aura positif akan terpancar secara maksimal.
Dalam tradisi jawa orang yang keberadaannya dianggap mengalami nandang sukerto/berada dalam dosa, maka untuk mensucikan kembali, perlu mengadakan ritual tersebut. Menurut ceritanya, orang yang manandang sukerto ini, diyakini akan menjadi mangsanya Batara Kala. Tokoh ini adalah anak Batara Guru (dalam cerita wayang) yang lahir karena nafsu yang tidak bisa dikendalikannya atas diri DewiUma, yang kemudian sepermanya jatuh ketengah laut, akhirnya menjelma menjadi raksasa, yang dalam tradisi pewayangan disebut “Kama salah kendang gumulung “. Ketika raksasa ini menghadap ayahnya (Batara guru) untuk meminta makan, oleh Batara guru diberitahukan agar memakan manusia yang berdosa atau sukerta. Atas dasar inilah yang kemudian dicarikan solosi, agar tak termakan Sang Batara Kala ini diperlukan ritual ruwatan. Kata Murwakala/purwakala berasal dari kata purwa (asalmuasal manusia) ,dan pada lakon ini, yang menjadi titik pandangnya adalah kesadaran : atas ketidak sempurnanya diri manusia, yang selalu terlibat dalam kesalahan serta bisa berdampak timbulnya bencana (salah kedaden).
Berapa Kali Ruwatan Itu Dilakukan?
Tujuan dari pada ruwatan sendiri adalah penghapusan atau pembersihan diri dari energi negatif yang mendatangkan keburukan yang disebabkan oleh kesalahan dan kekhilafan dalam hidupnya. Tentunya setelah seseorang itu diruwat dan dibersihkan dari nandang sukerta/sengkolonya seseorang tersebut akan menjadi bersih dan suci. Kesucian itu juga harus dijaga dengan tutur kata, tingkah laku, dan perbuatan yang baik. Namun kembali pada kodratnya manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan kekhilafannya, walaupun sudah dijaga dan selalu hati-hati dalam setiap perbuatannya. Maka daripada itu ruwatan tidak hanya dilakuakan sekali seumur hidup, melainkan setiap manusia itu merasa banyak keburukan yang dia perbuat baiknya kembali untuk membersihkan dirinya dengan melakukan ruwatan. Minimalnya seseorang melakukan ruwatan satu tahun sekali, dan akan lebih baik lagi jika mampu dilakukan setiap satu bulan sekali yang bisa dilakukan pada hari wetonnya atau hari lahirnya.
Siapa Saja Yang Memerlukan Ruwatan?
Ritual ruwatan sebenarnya tidak hanya untuk diri sendiri saja melainkan dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu ritual ruwatan untuk diri sendiri, ritual ruwatan untuk lingkungan dan ritual ruwatan untuk wilayah. Kenapa demikian karena keburukan tidak hanya ada pada diri manusia melainkan keburukan bisa ada di suatu lingkungan atau tempat bahkan di suatu wilayah. Penyebabnya hampir sama yaitu karena energi-energi negatif yang datang dari makhluk ghaib, jin, roh jahat bahkan manusia itu sendiri. Dengan melakuakn ruwatan maka sebuah lingkungan atau wilayah akan menjadi nyaman untuk ditempati dan akan berpengaruh besar kepada orang-orang yang menempatinya.
Apa Manfaat Dari Ruwatan?
Dalam ritual ruwatan tidak hanya untuk sekedar membersihkan diri dari hal-hal negatif, kesialan, dan kemalangan saja, melainkan banyak sekali manfaat yang didapatkan melalui ruwatan tersebut. Contohnya dengan melakukan ruwatan aura positif akan terpancar, dengan terpancarnya aura positif maka akan mempengaruhi banyak hal dalam hidup Anda seperti hubungan Anda dengan orang sekitar menjadi harmonis, banyak orang yang menyukai Anda, terlihat awet muda, membuat nyaman orang-orang disekitar Anda, berdampak baik pada rekan dan relasi bisnis, usaha menjadi lancar, peluang rejeki terbuka lebar, lebih dipercaya dalam mengemban amanah, juga termasuk berpengaruh dalam hubungan asmara Anda yang belum mendapatkan jodoh agar segera didekatkan dengan jodohnya. Contoh yang lain misalkan dengan melakukan ritual ruwatan akan sering mendapatkan keberuntungan dan mendatangkan hoki dalam kehidupan. Selain itu masih banyak lagi manfaat dari ruwatan yang berpengaruh positif dalam hidup Anda.
lembaga Beladiri Pernafasan Tenaga Dalam dan Penyembuhan Tahta Mataram Indonesia akan mengadakan Ruwatan Agung 1 Suro untuk semua anggotanya, untuk informasi lebih jelas bisa dilihat pada undangan resmi dari Tahta Mataram Pusat dibawah ini.
Kepada
Yth. Seluruh Anggota dan Pimpinan Cabang/Divisi Tahta Mataram Indonesia
Salam Persaudaraan,
Dengan ini Dewan Kepelatihan Tahta Mataram Pusat mengharapkan kehadiran seluruh anggota dan pimpinan Cabang/Divisi Tahta Mataram Indonesia dalam agenda tahunan tradisi sakral Penguncian Power dan RUWATAN AGUNG 1 SURO yang akan dilaksanakan pada:
Tangal : 1 Oktober 2016 ( Malam 1 Suro )
Tempat : Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri, Jawa Tengah)
Jam : 13.00 wib
Sedekah Ritual: Rp 96.700,- / anggota
Dengan susunan acara terlampir.
Demikian surat pemberitahuan ini kami buat, Atas perhatian dan kerja sama nya kami ucapkan terima kasih.
NB: Semua anggota aktif maupun non aktif diharapkan untuk datang.
BAGI ANDA YANG BELUM BERGABUNG MENJADI ANGGOTA TAHTA MATARAM, SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA DAN IKUTI RUWATAN AGUNG 1 SURO TAHTA MATARAM INDONESIA BERSAMA GURU BESAR, KETUA UMUM, PENDEKAR DAN SELURUH KELUARGA BESAR TAHTA MATARAM INDONESIA.
“SEHAT, HANDAL, BANYAK SAUDARA”