Karanganyar, Sebanyak 68 calon Hitam Muda (Calon Ketua Cabang/Divisi) Lembaga Pendidikan Ilmu Spiritual dan Olahraga Pernapasan Tahta Mataram dari berbagai daerah, ada yang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat dan Jakarta, hadir dalam acara Silaturahim Calon Hitam Muda dengan Pengurus Tahta Mataram (TM) Pusat, di Sekretariat TM Pusat, Perum Griya Adi A 1-2, Desa Sawahan, Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu Malam (03/12)
Dalam Silaturahim yang juga dihadiri para Ketua Wilayah Tahta Mataram tersebut, Ketua Umum Tahta Mataram, Ki Aryo Wisanggeni, dalam wejangannya, berpesan agar para calon hitam muda (HM), dalam mengembangkan perguruan, memakai sistem Learning by Doing.
“TM itu, tujuan utamanya adalah bersosial dan memberi manfaat kepada masyarakat luas. Terus sebarkan TM ke segala penjuru daerah dan dunia, dengan konsep Learning by Doing. Maksudnya adalah, belajar dengan melakukan. Sebuah konsep belajar dengan menggunakan, melakukan dan mengerjakan secara aktif, baik pelatih maupun anggota. Lakukan apa yang bisa kita lakukan, jika ada yang belum diketahui silahkan bertanya kepada mas-mas di atasnya. Bisa pada ketua wilayah, bisa ke Ki Daksa Niyata (Ketua DKP) atau bisa langsung bertanya kepada saya. Kami 24 jam siap membantu” terang Ki Aryo saat memberikan wejangan.

Ki Aryo menambahkan, TM bersifat luwes dan tidak mengikat
“Semua orang, apapun agamanya, dari manapun asalnya, apapun rasnya, bisa dan boleh belajar di Tahta Mataram. Siapa pun yang butuh TM, kita tidak boleh menolaknya.
Bersama dengan saudara-saudara kita yang lainnya, mari kita membangun sebuah rasa yang se-frekuensi. Ini rumit dan sulit dijelaskan, namun mudah jika dijalankan” tambah Ki Aryo.
“Selain Mengajar secara logis, Lanjut Ki Aryo, kita juga dituntut untuk menyampaikan soal rasa. Untuk itu, jangan berfikir bahwa TM akan membuang waktu secara percuma, akan ada rumus keseimbangan di dalamnya”
“Yakinlah, apa yang kita lakukan, apa yang kita perjuangkan di TM membawa keberkahan dan kebaikan kepada kita semua, kepada keluarga kita, orang-orang di sekitar kita, dan juga negara, agama bahkan dunia” tandas Ki Aryo.
Dalam kesempatan tersebut, Ki Aryo yang merupakan salah satu pendiri TM menceritakan sejarah awal berdirinya TM pada 2005 silam, yang didirikan Guru Besar TM, Bapak Lindu Aji, hingga berkembang pesat hingga kini, tidak hanya di Indonesia, namun juga telah sampai ke Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Mesir, Spanyol, bahkan Jepang dan Amerika Serikat.
Sementara itu, Ketua Dewan Kepatihan Pusat (DKP) TM, Ki Daksa Niyata, sebagai ketua pelaksana Silaturahim, menyampaikan, calon HM akan dibagi menjadi tiga wilayah seleksi.
“Karena para calon Hitam Muda berasal dari beberapa wilayah di Pulau Jawa, maka seleksi kali ini, akan dilaksanakan di tiga tempat, yakni Jawa Timur, Solo (Jawa Tengah dan DIY) dan Bogor ( Jawa Barat, Jakarta dan Banten). Para calon Hitam Muda boleh memilih tempat seleksi yang paling dekat dan memungkinkan untuk mengikutinya” terang Ki Daksa.
“Hitam Muda adalah sabuk simbol jabatan. Yakni khusus untuk Ketua Cabang/Divisi. Pemegang sabuk hitam muda adalah garda terdepan dalam pengembangan TM. Ini juga merupakan simbol dari keseriusan kita dalam belajar sekaligus memberi manfaat bagi diri dan sesama. Mari kita berproses bersama-sama untuk bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat. Sebuah organisasi yang baik dan sehat, selalu ada regenerasi.” imbuh Ki Daksa.
(Nawang Kertapati) / Editor (KPA)